Tubuh pada usia 50 atau 60 tahun tidak sama dengan yang berusia 20 tahun. Aktifitas yang dilakukan juga tidak bisa sama. Olahraga merupakan kunci untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik seiring dengan bertambahnya usia.
Tubuh dapat kehilangan masa otot ketika bertambah tua dan olahraga dapat membantu untuk membentuk kembali. Otot dapat membakar lebih banyak kalori daripada lemak, bahkan ketika tubuh beristirahat (saat proses metabolisme tubuh melemah).
Kondisi fisik yang sudah menurun tidak menghalangi para lansia untuk berolahraga. Banyak manfaat yang akan didapat dari berolahraga, seperti dapat menurunkan risiko penyakit jantung korener, hipertensi, hingga stroke.
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, lansia harus memperhatikan juga intensitas lamanya berolahraga. Olahraga perlu dilakukan secara rutin.
Olahraga dapat membantu menghentikan, menunda, dan memperbaiki penyakit serius seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, penyakit alzheimer, arthritis, dan osteoporosis. Olahraga dapat membantu otak untuk tetap tajam dan mencegah terjadinya pikun.
Jenis olahraga yang dilakukan pada orang tua berbeda dengan orang yang masih muda. Olahraga kardio atau aerobik dapat menyebabkan detak jantung meningkat dan nafas menjadi cepat, dimana dapat membangun daya tahan tubuh dan membakar kalori. Olahraga mengangkat beban dapat membantu membentuk otot.
Melakukan senam dapat membantu tubuh menjadi lentur sehingga lebih lentur bergerak dan mencegah terjadinya cedera. Latihan keseimbangan setelah usia 50 tahun menjadi penting untuk mencegah jatuh dan tetap aktif.
Waktu dan Durasi Olahraga untuk Lansia
Secara umum, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan waktu olahraga untuk lansia sebagai berikut.
- Olahraga intensitas sedang minimal 150 menit dalam seminggu, atau intensitas berat 75 menit dalam seminggu.
- Olahraga keseimbangan paling sedikit 3 kali seminggu.
- Olahraga kekuatan/ketahanan otot minimal 2 kali seminggu.
Aktivitas fisik intensitas sedang artinya cukup intens untuk membuat jantung Anda berdebar lebih cepat dan berkeringat lebih banyak dibanding ketika melakukan aktivitas biasa.
Manfaat Olahraga untuk Lansia
Berikut beberapa manfaat yang akan didapatkan oleh lansia jika berolahraga:
- Keterlibatan sosial / Sosialisasi
- Meningkatkan kesehatan mental
- Mengurangi risiko terserang penyakit
- Membantu menghindari stres dan depresi
Jenis Olahraga untuk Lansia
Jenis olahraga untuk lansia idealnya terdiri dari olahraga kardio, olahraga untuk melatih keseimbangan tubuh, dan latihan ketahanan otot. Contoh olahraga kardio yang umum:
- Jalan kaki
- Jogging
- Senam aerobik
- Bersepeda
- Berenang
- Menari
- Main tenis
- Push-up
- Pull-up
- Angkat barbell
Anda harus tetap bisa mengukur kemampuan tubuh Anda saat berolahraga. Jika masih ragu, konsultasi dengan dokter Anda untuk mengetahui batasan-batasan yang aman bagi diri sendiri. Terlebih jika Anda memiliki kondisi atau penyakit tertentu.
Baca juga:
- 6 Manfaat Olahraga bagi Tubuh
- Terlalu Banyak Olahraga Dapat Memicu Serangan Jantung?
- Tips Dan Beragam Jenis Olahraga Dengan Anak
Referensi:
- https://www.lifeline.philips.com/resources/blog/2018/07/14-exercises-for-seniors-to-improve-strength-and-balance.html