Osteoporosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Osteoporosis adalah

Osteoporosis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan. (Img: blog.drseeds.com)

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang terjadi akibat hilangnya kepadatan tulang. Kondisi ini kerap terjadi pada orang tua atau lansia khususnya wanita setelah mengalami menopause.

Tulang yang kehilangan kepadatannya dapat menjadi keropos dan sangat mudah mengalami patah tulang. Pada kasus tertentu, benturan kecil atau bersin dapat menyebabkan cedera patah tulang.

Osteoporosis tidak hanya terjadi pada orang dewasa atau lansia saja, anak-anak juga berisiko mengalami tulang keropos yang disebut dengan osteoporosis juvenil. Kondisi medis ini jarang terjadi dan kadang tidak diketahui penyebabnya.

Tulang mempunyai struktur mirip seperti sarang lebah, osteoporosis terjadi ketika ruang dalam tulang menjadi terlalu lebar atau tidak lagi rapat. Tulang yang kehilangan kepadatan atau masaanya akan kehilangan kekuatannya dan sangat berisiko patah.

Hilangnya kepadatan tulang dapat dimulai sejak usia tiga puluhan, semakin tua usia seseorang maka semakin mungkin menderita osteoporosis.

Baca juga: Kenali Penyebab dan Gejala Osteoporosis pada Anak

Penyebab Osteoporosis

Seseorang yang mendapatkan cukup kalsium pada masa pertumbuhan saat muda cenderung mempunyai tulang yang padat serta kuat dan minim menderita penyakit osteoporosis di masa tua.

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang disebabkan oleh hilangnya kepadatan tulang karena berbagai faktor risiko.

Faktor penyebab osteoporosis

Osteoporosis dapat terjadi kepada seseorang yang mempunyai kebiasaan buruk seperti jarang olahraga atau tidak aktif bergerak, melakukan kegiatan yang berhubungan dengan mengangkat berat, mengonsumsi minuman beralkohol, dan merokok.

Gejala Osteoporosis

Osteoporosis pada tahap awal tidak akan menimbulkan gejala apa pun, bahkan penderitanya tidak merasakan keluhan sema sekali dengan tulangnya.

Namun saat tulang benar-benar kehilangan kepadatannya dan melemah maka gejala osteoporosis seperti berikut ini dapat dirasakan:

Kapan Harus ke Dokter?

Jangan menunggu mengalami gejala osteoporosis baru menemui dokter. Pemeriksaan dan penanganan sejak dini dapat membantu mengurangi pengeroposan tulang dan mencegah risiko terburuk.

Seseorang yang telah berusia minimal 50 tahun atau bagi wanita yang telah mengalami menopause dan sedang menjalani pengobatan menggunakan kortikosteroid sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih jika mempunyai faktor risiko osteoporosis.

Komplikasi Osteoporosis

Komplikasi dari osteoporosis yang paling umum terjadi adalah patah tulang. Kondisi ini akan sangat berbahaya apa bila tidak segera ditangani secara medis.

Terlebih jika patah tulang terjadi pada tulang belakang, risiko seperti kecacatan dan kematian pada tahun pertama sejak mengalami cedera dapat terjadi.

Dalam beberapa kasus osteoporosis dapat mengakibatkan patah tulang belakang meski tidak mengalami benturan atau terjatuh.

Vertebra atau tulang yang menyusun tulang belakang akan semakin melemah sehingga penderitanya akan kerap mengalami nyeri punggung, penurunan tinggi badan, dan perubahan postur tubuh jadi membungkuk.

Pengobatan Osteoporosis

Pengobatan osteoporosis melibatkan penggunaan obat-obatan dan nutrisi penting bagi tulang. Berikut beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi osteoporosis:

1. Biofostonat

Pengobatan ini berfungsi untuk memperlambat pengeroposan yang sedang terjadi. Ada pun beberapa jenis obat osteoporosis yaitu Alendronate (Binosto, Fosamax), risedronate (Actonel, Atelvia), Asam zoledronat (Reclast, Zometa, dan Ibandronate (Boniva).

Penggunaan obat-obatan di atas mempunyai efek samping seperti mual, sakit perut, dan mulas. Dibutuhkan resep dari dokter untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan dari obat-obatan tersebut.

2. Suplemen Kalsium dan Vitamin D

Dokter akan menganjurkan atau memberikan suplemen kalsium dan vitamin D yang dapat dikonsumsi setiap saat untuk membantu tulang mempertahankan kepadatannya.

Dengan begitu maka risiko tulang patah dapat dihindari. Konsultasikan dengan dokter dan mintalah dosis yang tepat untuk pengobatan osteoporosis ini.

3. Pengobatan Osteoporosis Hormonal

Penggunaan hormon tertentu untuk mempertahankan kepadatan tulang dan menghindari risiko tulang patah, ada pun beberapa obat osteoporosis hormonoal adalah:

Pencegahan Osteoporosis

Masa muda menjadi waktu yang paling tepat untuk membangun atau membentuk tulang menjadi lebih padat serta kuat. Mengonsumsi makanan bernutrisi dan rutin olahraga dapat membantu proses pembentukan tulang secara maksimal.

Selain itu, penting pula untuk menghindari faktor risiko yang dapat merugikan kesehatan seperti mengonsumsi minumen beralkohol, merokok, dan tidak aktif bergerak.

Cara mencegah osteoporosis:

Bagi seseorang yang tidak dapat memperoleh kalsium dan vitamin D secara maksimal, ada baiknya mengganti makanan dengan suplemen kalsium.

Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen kalsium agar sesuai dengan kondisi kesehatan saat ini.

Terlalu banyak mengonsumsi suplemen kalsium dapat meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan ginjal dan penyakit jantung.

MHomecare adalah perusahaan layanan kesehatan home care satu-satu di Indonesia yang menjamin 100% seluruh tenaga kesehatan adalah perawat. Tersedia layanan home care utama seperti Perawat Lulusan S1 + STR, Perawat Pendamping Lansia serta Bidan atau Perawat Bayi. Dapatkan penawaran menarik khusus pembaca artikel ini, pesan sekarang!

Baca juga:

Pesan Perawat Home Care Profesional Tersedia 24 Jam/7 Hari

PERAWAT MEDIS, PERAWAT LANSIA, dan BIDAN

Dapatkan promo bebas biaya admin dan transportasi khusus pemesanan hari ini

Referensi:
(Diakses 12 November 2020)
https://www.nof.org/patients/what-is-osteoporosis/ (Diakses 12 November 2020)

Exit mobile version