Penyumbatan jantung atau dalam dunia medis disebut dengan nama aterosklerosis adalah kondisi di mana terdapat penumpukan plak atau lemak pada pembuluh darah jantung sehingga menyebabkan penyempitan.
Penyempitan tersebut berisiko menyebabkan sirkulasi atau aliran darah menjadi terganggung, organ-organ penting bisa rusak atau bahkan memicu penyakit seperti serangan jantung, stroke dan sebagainya.
Kebanyakan orang tidak menyadari risiko penyempitan atau penyumbatan jantung, hal ini karena pada tahap awal, plak yang menumpuk tidak sepenuhnya menganggu peredaran darah.
Pada kondisi yang buruk atau plak benar-benar menyebabkan penyumbatan jantung, baru kemudian gejalanya bisa dirasakan. Gejala penyumbatan jantung hampir sama seperti penyakit serangan jantung.
Baca juga: Terlalu Banyak Olahraga Dapat Memicu Serangan Jantung?
Gejala Penyumbatan Jantung
Segera temui dokter apa bila telah atau sering merasakan beberapa gejala penyumbatan jantung seperti:
- Sesak napas.
- Nyeri dada (angina).
- Kelelahan.
- Rasa nyeri dan sakit pada lengan, leher, atau punggung.
- Otot kaki atau tangan melemah.
- Mual hingga muntah.
Kondisi penyumbatan jantung bervariasi, paling buruk dan mengancam jiwa adalah penyumbatan jantung 100 persen. Penyumbatan jantung dapat terjadi kepada siapa saja bahkan kepada mereka yang tergolong mempunyai usia muda.
Penyebab Penyumbatan Jantung
Aterosklerosis atau penyumbatan jantung adalah penyakit progresif yang dapat menyerang siapa saja bahkan anak-anak. Menurut Mayo Clinic, penyebab aterosklerosis belum diketahui secara pasti.
Namun kerusakan atau cedera pada lapisan dalam pembuluh darah dan didukung dengan faktor risiko lainnya, bisa memicu penyakit ini berkembang. Berikut beberapa penyebab penyumbatan jantung:
1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Dikatakan tekanan darah tinggi atau hipertensi apa bila telah mencapai 140/90 dan sangat berbahay apa bila telah mencapai 180/120. Sayangnya, kondisi ini jarang menimbulkan gejala, sehingga kerap tidak disadari oleh penderitanya.
Tekanan darah tinggi sangat berisiko menyebabkan pembuluh darah mengalami kerusakan serta lemah, bahkan memicu penyakit seperti gagal jantung, stroke, serangan jantung, dan penyumbatan jantung.
2. Kolesterol Tinggi
Tingginya kadar kolesterol sangat beruk karena bisa menyebabkan pembentukan plak dengan menumpuk di sepanjang pembuluh darah sehingga menghalangi peredaran darah.
Jika sampai penumpukan kolesterol berupa plak benar-benar menghalangi peredaran darah maka dapat memicu penyakit berbahaya seperti stroke, serangan jantung, dan penyumbatan jantung.
3. Trigliserida Tinggi
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dihasilkan dari hati dan juga makanan seperti daging, nasi, minyak goreng, susu dan keju. Lemak ini kemudian diolah (dipecah) menjadi energi, jika terdapat lemak yang berlebihan maka akan disimpan pada sel lemak.
Masalahnya, semakin banyak trigliserida dari yang dibutuhkan oleh tubuh maka dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah dan berisiko menyumbat jantung, stroke, dan serangan jantung.
4. Merokok
Merokok khususnya menggunakan tembakau sudah pasti sangat merugikan dan membahayakan kesehatan. Menurut American Lung Association, rokok mempunyai lebih dari 600 bahan berbahaya.
Ketika rokok dibakar, dapat menghasilkan lebih dari 7.000 bahan kimia dan 69 bahan kimia di antaranya dapat memicu kanker, serangan jantung, kerusakan pembuluh darah, dan penyempitan jantung yang berisiko menyebabkan penyumbatan jantung.
5. Penyakit Tertentu
Penyumbatan jantung dapat dipicu oleh penyakit lain seperti diabetes, obesitas, atau kondisi tubuh yang resisten terhadap insuline.
Selain itu, ada pula penyakit seperti radang sendi, infeksi, hingga lupus yang turut meningkatkan risiko penyumbatan jantung.
Baca juga:
- 4 Gerakan Senam Jantung Sehat dan Manfaatnya
- Tips Mudah Menjaga Kesehatan Jantung Lansia
- Pola Makan Tidak Teratur dapat Memicu Penyakit Jantung
Referensi:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arteriosclerosis-atherosclerosis/symptoms-causes/syc-20350569 (Diakses pada 5 November 2020)
https://www.lung.org/quit-smoking/smoking-facts/whats-in-a-cigarette (Diakses pada 5 November 2020)