Sebagian besar jajanan pinggir jalan di Indonesia seperti penyetan, pecel lele dan sebagainya selalu menawarkan menu tambahan kol goreng.
Hal tersebut karena rasanya sangat nikmat apalagi dipadukan dengan nasi, sambal, daging ayam, lele dan lauk pauk lainnya.
Dibalik rasanya yang membuat siapa saja suka dan bikin nagih tersebut, ternyata kol goreng menyimpan sisi buruk bagi kesehatan.
Jika dikonsumsi secara baik dan benar, kol atau kubis dapat memberikan dampak baik untuk tubuh seperti meningkatkan sistem kerja jantung, mencegah katarak, hingga memperkuat tulang atau mencegah osteoporosis.
Namun jika diolah dengan cara yang tidak sehat seperti digoreng maka dapat memicu berbagai penyakit berbahaya.
Baca juga: Waspadai 7 Jenis Makanan Penyebab Batu Ginjal Berikut Ini
5 Penyakit Akibat Kol Goreng
Bukan hoax! Mengonsumsi terlalu banyak kol goreng dapat menyebabkan masalah serius bagi kesehatan. Berikut 5 bahaya kol goreng yang wajib diwaspadai:
1. Penyakit Jantung
Penyakit kardiovaskular atau lebih akrab disebut dengan penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh akibat kondisi tertentu.
Kol sebenarnya mempunyai manfaat untuk mencegah penyakit jantung karena tidak mengandung lemak jenuh dan kolesterol jahat.
Sayangnya jika kol digoreng maka dapat menyerap lemak jenuh dan kolesterol jahat pada minyak.
Akibatnya bukan meningkatkan kesehatan jantung tapi malah membahayakan organ penting satu ini.
2. Stroke
Kandungan lemak jenuh dan kolesterol jahat yang ada pada kol goreng tidak hanya memicu penyakit jantung saja melainkan juga berisiko menyebabkan stroke.
Stroke adalah kondisi di mana otak tidak bisa memperoleh suplai darah akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah (stroke iskemik) atau karena pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Kondisi tersebut sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kecacatan permanen hingga kematian.
3. Kanker
Kol yang digoreng menggunakan minyak goreng apa lagi minyak goreng yang telah digunakan beberapa kali dapat mengeluarkan zat pemicu kanker alias karsinogen.
Tidak hanya kol goreng, terong goreng atau sayuran apa saja yang digoreng sebenarnya bisa bersifat karsinogen acrylamide.
Acrylamide terbentuk akibat reaksi gula dan asam amino yang ada pada tumbuhan, dalam hal ini adalah sayuran seperti kol atau terong.
Mengonsumsi kol goreng secara terus menerus dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker. Beberapa jenis kanker akibat terlalu sering mengonsumsi kol goreng adalah:
- Kanker tenggorokan.
- Kanker paru-paru.
- Kanker ovarium.
- Kanker ginjal.
- Kanker endometrium.
4. Diabetes Tipe 2
Hati-hati bagi orang yang mempunyai risiko diabetes terhadap makanan satu ini, selain karena tidak ada nutrisi dan mineralnya, kol goreng kerap dikaitkan dengan peningkatak risiko diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 adalah kondisi berbahaya akibat tingginya kadar gula di dalam tubuh yang tidak bisa dikontrol secara alami menggunakan insulin.
Meski penyebab diabetes sangat beragam, para ahli sepakat jika makanan “jahat” seperti junk food atau makanan yang digoreng dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
5. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas mungkin kerap disepelekan karena tidak berdampak langsung terhadap kesehatan, namun dibalik ‘badan gemuk’ menyimpan berbagai penyakit berbahaya.
Adapun beberapa penyakit yang disebabkan oleh obesitas adalah serangan jantung, stroke, diabetes, dan lain sebagainya.
Obesitas tidak hanya dipicu oleh faktor genetik saja, melainkan juga gaya hidup dan pola makan tidak sehat. Makanan menjadi faktor utama seseorang mengalami obesitas.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, berminyak, berkalori seperti kol goreng secara nyata dapat menyebabkan seseorang mengalami peningkatan berat badan.
Baca juga:
- 5 Makanan yang Dapat Memicu Jantung Berdebar-Debar
- 7 Makanan yang Menyehatkan Paru-Paru, Perokok Wajib Baca!
- 8 Makanan Penyebab Diabetes, Nomor 7 Sering Dianggap Menyehatkan
Referensi:
https://nutritionfacts.org/2015/07/21/why-deep-fried-foods-may-cause-cancer/ (Diakses 21 Desember 2020)
https://www.livestrong.com/article/545378-nutritional-value-of-fried-vegetables/ (Diakses 21 Desember 2020)
https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-171/cabbage (Diakses 21 Desember 2020)