Osteoporosis adalah kondisi tulang keropos atau hilangnya kepadatan sehingga menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Bahkan sangat berisiko mengalami patah tulang ketika terjatuh, terkena tekanan seperti membungkuk atau saat bersin dan batuk.
Beberapa bagian tulang yang kerap kehilangan kepadatannya adalah tulang pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang. Tulang merupakan jaringan hidup yang secara berkesinambungan memperbarui diri.
Osteoporosis terjadi ketika tulang tidak mampu lagi memperbarui diri, keadaan ini akan menyebabkan tulang kehilangan kepadatannya.
Orang tua atau lansia menjadi golongan usia yang sangat berisiko menderita penyakit tulang ini. Meski begitu, anak-anak dan orang dewasa juga tidak bisa lepas dari risiko osteoporosis.
Baca juga: 10 Makanan untuk Lansia yang Menderita Osteoporosis
Gejala Osteoporosis
Penderita osteoporosis pada tahap awal sangat jarang merasakan gejala. Tapi ketika tulang benar-benar kehilangan kepadatannya, beberapa gejala osteoporosis mulai akan dirasakan, seperti:
1. Nyeri Punggung
Saat tulang mulai kehilangan kepadatannya, gejala yang mulai dirasakan adalah rasa nyeri. Salah satu bagian tubuh yang kerap mengalami nyeri punggung akibat osteoporosis adalah punggung.
Gejala akan semakin memburuk apa bila bagian tubuh tersebut mengalami tekanan, seperti mengangkat beban berat.
2. Menjadi Lebih Pendek
Kepadatan tulang yang semakin berkurang mengakibatkan tinggi penderita mengalami penurunan, hal ini tentu dapat dilihat secara langsung dan kerap dijadikan sebagai pertanda seseorang menderita osteoporosis.
Tak jarang, penderita akan kerap mengalami ketidaknyamanan seperti timbul rasa nyeri pada persendian.
3. Penyusutan pada Gusi
Tubuh membutuhkan asupan kalsium untuk membuat tulang dan gigi sehat serta mempertahankan kepadatannya. Apa bila asupan kalsium harian tidak mencukupi maka dapat memicu berkurangnya kepadatan tulang atau osteoporosis.
Penyusutan pada gusi ditambah dengan kondisi gigi yang semakin banyak yang keropos dapat dijadikan sebagai tanda dari osteoporosis.
Baca juga: Apa Manfaat Kalsium dan Berapa Banyak Harus Dikonsumsi?
4. Perubahan Postur Tubuh
Semakin bertambahnya usia, lambat laun akan mengalami perubahan postur tubuh. Hal ini bisa menjadi indikasi dari gejala osteoporosis.
Terlebih jika postur tubuh telah membungkung akibat tulang belakang melengkung (fraktur kompresi). Kondisi ini kerap dibarengi dengan rasa nyeri khususnya ketika beraktivitas.
5. Mudah Cedera atau Patah Tulang
Hilangnya kepadatan tulang benar-benar sangat berbahaya dan kerap menyebabkan tulang patah meski hanya melakukan aktivitas seperti berjalan.
Tak heran, banyak kasus lansia tiba-tiba jatuh karena tulangnya tidak cukup kuat menopang beban berat badan.
Segera Temui Dokter
Jangan pernah menunda untuk memeriksakan diri ke dokter, penanganan dan pengobatan yang tepat dapat menurunkan risiko terburuk.
Apa bila terdapat anggota keluarga yang telah berusia lanjut atau menopause dan kerap mengonsumsi obat jenis kortikosteroid, sebaiknya konsultasikan diri ke dokter.
Terlebih apa bila penderita kerap mengalami gejala osteoporosis seperti nyeri, tinggi badan berkurang, postur tubuh berubah, atau patah tulang, segera temui dokter.
Penting, pendampingan terhadap lansia wajib dilakukan kapan saja dan di mana saja. Anda dapat menggunakan jasa layanan perawat home care untuk memastikan orang tua mendapatkan pendampingan sesuai dengan standar kesehatan.
Baca juga:
- 5 Makanan yang Mengandung Tinggi Kalsium untuk Pertumbuhan
- 5 Rekomendasi Suplemen Kalsium Terbaik Beserta Harganya
- 5 Rekomendasi Susu Khusus untuk Orang Tua dan Lansia
Referensi:
(Diakses 6 November 2020)