Penderita bronkitis harus menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat termasuk menghindari makanan yang dapat memperburuk kondisi kesehatan paru-paru akibat penyakit bronkitis.
Bronkitis adalah penyakit peradangan pada lapisan saluran bronkus atau saluran yang berfungsi untuk membawa udara dari dan ke paru-paru.
Penderita penyakit bronkitis akan sering mengalami gejala batuk disertai lendir yang kental dan dapat berlangsung lebih dari seminggu.
Selain batuk, gejala bronkitis lainnya seperti sesak napas, demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kelelahan.
Gejala bronkitis akut biasanya akan mulai mereda dalam beberapa hari atau kurang dari 10 hari.
Sementara pada bronkitis kronis, gejala dapat berlangsung lebih lama bahkan hingga berbulan-bulan.
Perawatan bronkitis dilakukan oleh dokter dengan menyesuaikan tingkat keparahan dan kondisi pasien secara keseluruhan.
Temui dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi. Jangan pernah mengonsumsi obat bronkitis tanpa resep dokter.
Baca juga: 7 Makanan yang Menyehatkan Paru-Paru, Perokok Wajib Baca!
Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Bronkitis
Perawatan bronkitis juga harus diimbangi dengan gaya hidup dan pola makan sehat seperti menghindari makanan tertentu agar kondisi tidak semakin parah.
Berikut 5 makanan yang tidak boleh dimakan oleh penderita infeksi paru-paru atau bronkitis:
1. Gorengan
Makanan satu ini sangat khas bagi masyarakat Indonesia, harganya yang murah dan dapat dengan mudah didapatkan di mana saja.
Namun dibalik itu, gorengan wajib dihindari oleh penderita bronkitis. Pasalnya, kandungan lemak yang ada pada gorengan dapat berisiko menyebabkan peradangan sekaligus mengiritasi paru-paru.
Selain itu, gorengan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol, diabetes tipe 2, dan masala jantung.
2. Susu dan Keju
Kendati susu mengandung kalsium yang sangat baik untuk kesehatan tulang dan sendi.
Ternyata susu dan keju termasuk produk turunannya seperti yogurt, es krim, mentega, atau buttermilk tidak direkomendasikan untuk penderita bronkitis.
Susu, keju atau produk turunannya dapat meningkatkan produksi lendir yang berisiko memengaruhi sistem pernapasan.
3. Makanan Asin
Makanan asin identik dengan natrium, beberapa jenis makanan yang banyak mengandung natrium seperti mi instan, makanan ringan (snack), keju, atau pizza.
Tidak hanya penderita bronkitis saja yang sebaiknya menghindari makanan tinggi kadar natrium, melainkan penderita hipertensi, stroke, dan penderita penyakit kronis lainnya.
Mengonsumsi makanan dengan kadar natrium tinggi dapat menyebabkan penderita bronkitis mengalami kesulitan dalam pernapas akibat retensi cairan di paru-paru.
4. Minuman Manis
Kerap tidak disadari, minuman manis dewasa ini telah banyak tersedia dalam beragam kemasan.
Mulai dari kemasan kaleng, botol, gelas cup, hingga plastik seperti minuman sachet.
Pada kemasan kaleng, minuman berkarbonasi menjadi produk paling banyak diminum oleh masyarakat modern.
Dibalik kepopulerannya tersebut, minuman berkarbonasi tidak disarankan untuk orang dengan gangguan paru-paru termasuk bronkitis.
Minuman berkaronasi dapat menyebabkan perut kembung serta tingginya produksi gas di dalam perut.
5. Makanan Asam
Makanan asam sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita penyakit pada paru-paru khususnya bagi mereka yang juga menderita asam lambung atau GERD.
Sekalipun buah-buahan seperti buah citrus yang kaya akan vitamin C, tetap tidak disarankan untuk penderita bronkitis.
Sebab, mengonsumsi makanan asam dalam jangka panjang dapat menyebabkan asam lambung dan memperburuk penyakit bronkitis.
Baca juga:
- 5 Makanan Pantangan bagi Penderita Sinusitis yang Wajib Dihindari
- Apakah Penyakit Asma Menular? Berikut 4 Fakta Sesungguhnya
- 5 Jenis Makanan Khusus untuk Penderita TBC
Referensi:
https://www.thehealthsite.com/news/delete-these-foods-from-your-diet-if-you-are-suffering-from-bronchitis-av0918-599230/ (Diakses 20 Februari 2021)
https://www.livestrong.com/article/366666-foods-to-avoid-with-bronchitis/ (Diakses 20 Februari 2021)
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bronchitis/symptoms-causes/syc-20355566 (Diakses 20 Februari 2021)