MHomecare Blog
  • News
  • Lansia
  • Mom & Baby
  • Kesehatan Umum
  • Tenaga Kesehatan
  • Pesan Perawat Home Care
No Result
View All Result
MHomecare Blog
  • News
  • Lansia
  • Mom & Baby
  • Kesehatan Umum
  • Tenaga Kesehatan
  • Pesan Perawat Home Care
No Result
View All Result
MHomecare Blog
No Result
View All Result
Home Kesehatan Umum

Perbedaan Henti Jantung Mendadak dengan Serangan Jantung Dari Penyebabnya

Dr. Ivan Sebastian by Dr. Ivan Sebastian
26 November 2020
in Kesehatan Umum
Perbedaan Henti Jantung Mendadak dan Serangan Jantung

Kenali Perbedaan Henti Jantung Mendadak dan Serangan Jantung Dari Penyebabnya. (Img: geisinger.org)

Share on FacebookShare on TwitterShare on WA

Orang sering menggunakan istilah serangan jantung untuk semua penyakit jantung, khususnya pada henti jantung mendadak dan serangan jantung.

Kedua kondisi tersebut mempunyai perbedaan yang mendasar. Secara sederhana, perbedaan henti jantung mendadak dan penyakit serangan jantung adalah pada penyebabnya.

Serangan jantung identik dengan tersumbatnya aliran darah pada pembuluh darah, beberapa penyebab biasanya diakibatkan oleh plak dari lemak atau kolesterol.

Sedangkan henti jantung mendadak sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan jantung, misalnya adalah aritmia atau gangguan pada irama jantung dan ventrikel fibrilasi.

Aritmia dan ventrikel fibrilasi sama-sama menyebabkan irama atau ritme jantung terlalu lemah atau terlalu kencang sehingga tidak beraturan sama sekali.

Pada kondisi tertentu, baik aritmia atau ventrikel fibrilasi dapat memicu terjadinya henti jantung mendadak.

Daftar Isi

  • Perbedaan Henti Jantung Mendadak dan Serangan Jantung dari Penyebabnya
    • Penyebab Henti Jantung Mendadak
    • Faktor Risiko Henti Jantung Mendadak
    • Penyebab Serangan Jantung
    • Faktor Risiko Serangan Jantung
  • Pesan Perawat & Bidan Online

Baca juga: Cara Memberikan Pertolongan pada Penderita Henti Jantung Mendadak

Perbedaan Henti Jantung Mendadak dan Serangan Jantung dari Penyebabnya

Agar lebih mudah membedakan kedua jenis penyakit jantung ini, berikut penyebab dan faktor risiko dari henti jantung mendadak dan serangan jantung.

Penyebab Henti Jantung Mendadak

Gangguan listrik di jantung yang berfungsi untuk mengatur ritme detak jantung menyebabkan jantung berdetak tidak teratur, terlalu lambat atau terlalu cepat.

Selain itu, penyebab henti jantung mendadak juga dapat dipengaruhi oleh penyakit jantung lainnya, seperti:

  • Jantung koroner.
  • Serangan jantung.
  • Penyakit katup jantung.
  • Peradangan jantung (kardiomiopati).
  • Penyakit jantung bawaan.

Riwayat operasi yang pernah dilakukan terhadap organ jantung juga dapat meningkatkan risiko henti jantung secara mendadak.

Faktor Risiko Henti Jantung Mendadak

Faktor risiko henti jantung mendadak dapat melingkupi berbagai hal yang langsung berhubungan dengan organ jantung dan juga kondisi medis tertentu, seperti:

  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
  • Kebiasaan merokok tembakau.
  • Menderita penyakit hipertensi.
  • Menderita penyakit diabetes.
  • Menderita penyakit ginjal kronis.
  • Memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
  • Obesitas.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang.
  • Riwayat penyakit yang berhubungan dengan jantung.
  • Gangguan tidur atau sleep apnea.

Terlalu lama duduk atau jarang bergerak juga meningkatkan risiko seseorang dapat mengalami henti jantung mendadak.

Penyebab Serangan Jantung

Seseorang dapat mengalami serangan jantung secara tiba-tiba ketika pembuluh darah tersumbat oleh plak yang terbentuk dari lemak atau kolesterol.

Pembentukan plak dari lemak, kolesterol atau zat lainnya pada pembuluh darah membutuhkan waktu bertahun-tahun. Inilah yang menyebabkan seseorang tidak menyadari bahwa dirinya berisiko mengalami serangan jantung.

Terdapat dua jenis penyumbatan pada pembuluh darah yang menjadi pemicu serangan jantung, yaitu:

  • Penyumbatan total. Kondisi ini disebut juga dengan istilah infark miokard elevasi ST (STEMI).
  • Penyumbatan parsial. Kondisi ini disebut juga dengan istilah infark miokard elevasi non-ST (NSTEMI).

Golongan orang dengan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi dan orang dengan kadar kolesterol tinggi mempunyai risiko paling tinggi mengalami serangan jantung.

Faktor Risiko Serangan Jantung

Berikut beberapa faktor risiko serangan jantung yang harus diwaspadai untuk semua orang.

  • Pria usia 45 tahun ke atas dan wanita usia 55 tahun ke atas.
  • Kebiasaan merokok tembakau.
  • Mengidap penyakit hipertensi.
  • Mempunyai kadar kolesterol tinggi.
  • Obesitas atau kegemukan.
  • Menderita penyakit diabetes.
  • Sindrom metabolik.
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang.

Penyakit lain yang tidak ada hubungannya dengan organ jantung secara langsung seperti penyakit rheumatoid arthritis dan lupus juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Banner jasa perawat mhomecare
MHomecare adalah perusahaan layanan kesehatan home care satu-satu di Indonesia yang menjamin 100% seluruh tenaga kesehatan adalah perawat. Tersedia layanan home care utama seperti Perawat Lulusan S1 + STR, Perawat Pendamping Lansia serta Bidan atau Perawat Bayi. Dapatkan penawaran menarik khusus pembaca artikel ini, pesan sekarang!

Baca juga:

  • Pola Makan Tidak Teratur dapat Memicu Penyakit Jantung
  • 5 Penyebab Penyumbatan Jantung yang Sangat Berbahaya
  • Mengenal Macam-macam Penyakit Jantung dan Gejalanya
Girl in a jacket

Pesan Perawat & Bidan Online

Pesan Perawat Home Care Bebas Biaya Admin dan Gratis Transportasi di Seluruh Indonesia

Tersedia tenaga kesehatan profesional dan berpengalaman seperti perawat medis, perawat lansia, serta bidan perawat bayi

Referensi:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/ (Diakses 26 November 2020)
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-cardiac-arrest/ (Diakses 26 November 2020)
https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/about-heart-attacks/heart-attack-or-sudden-cardiac-arrest-how-are-they-different (Diakses 26 November 2020)

Share51Tweet32Send

Related Posts

Cara menghilangkan bekas luka cacar

Cara Mudah dan Cepat Menghilangkan Bekas Luka Cacar

22 January 2021
111
Cara Mengobati Cacar Air Plaing Tepat dan Cepat Tanpa Meninggalkan Bekas

Cara Cepat Mengobati Cacar Air Tanpa Meninggalkan Bekas

21 January 2021
108
Gejala cacar air

Gejala Cacar Air pada Anak dan Orang Dewasa

20 January 2021
110
obat pilek alami untuk anak yang ampuh dan aman

Cara Ampuh Menyembuhkan Anak Pilek Menggunakan 3 Obat Alami

18 January 2021
109
Gejala infeksi COVID-19 pada organ jantung

Kenali dan Waspadai 5 Gejala COVID-19 yang Telah Menginfeksi Jantung

18 January 2021
115
Penyebab dan cara menghilangkan kudis

Penyebab Kudis dan Cara Menghilangkannya secara Permanen

17 January 2021
111

TRENDING POSTS

  • manfaat susu untuk lansia

    Manfaat Susu Ensure Untuk Lansia Yang Wajib Diketahui

    5410 shares
    Share 2164 Tweet 1353
  • 6 Rekomendasi Suplemen Multivitamin Terbaik Untuk Lansia

    2336 shares
    Share 934 Tweet 584
  • Inilah Manfaat Makanan 4 Sehat 5 Sempurna

    2185 shares
    Share 874 Tweet 546
  • Trend Keperawatan Di Masa Yang Akan Datang

    2072 shares
    Share 829 Tweet 518
  • Microlax Untuk Bayi, Kenali Tanda Susah BAB

    2069 shares
    Share 828 Tweet 517
  • Tips Memilih Vitamin Yang Baik Untuk Lansia

    1730 shares
    Share 692 Tweet 433
  • Cara Memperpanjang STR Perawat Terbaru 2020

    1725 shares
    Share 690 Tweet 431
  • Alinamin F Bagi Ibu Hamil

    1427 shares
    Share 571 Tweet 357

MHomecare Blog

MHomecare adalah solusi aplikasi untuk layanan kesehatan terpercaya di Indonesia. Pertama di Indonesia Yang Fokus Terhadap Standarisasi Layanan.

  • Peta Sebaran COVID-19
  • MHomecare.co.id

© 2019 MHomecare

Home Care Terbaik di Indonesia

No Result
View All Result
  • News
  • Lansia
  • Mom & Baby
  • Kesehatan Umum
  • Tenaga Kesehatan
  • Pesan Perawat Home Care

© 2020MHomecare - Jasa Home Care Terbaik di Indonesia

WhatsApp
Tersedia layanan perawat home care profesional tanpa biaya admin dan gratis transportasi di seluruh Indonesia. Book sekarang, online 24 jam
Chat WhatsApp